FORMAT DOKUMEN PENGOLAH KATA
Paragraf Deskriptif, Argumentatif, Naratif, dan Persuasif
A.PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah sebuah
paragraf yang menggambarkan atau melukiskan sebuah objek tertentu melalui
kata-kata yang bisa merangsang panca indera sehingga pembaca seolah-olah
melihat atau merasakan sendiri benda objek yang dideskripsikan oleh penulis
Ciri-ciri Paragraf
Deskripsi :
1.Menggambarkan atau
melukiskan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu.
2.Melibatkan panca indra
(pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
3.Menjelaskan
ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan
kepribadian secara terperinci.
4.Banyak ditemukan
kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat.
Jenis Paragraf
Deskripsi :
a.Deskripsi Spatial
Paragraf ini menggambarkan atau
melukiskan suatu objek yang berupa ruang atau tempat.
b.Deskripsi Subjektif
Paragraf ini berisi gambaran atau
lukisan objek yang didasarkan tafsiran atau kesan perasaan penulisnya. Penulis
menggambarkan objek tersebut dengan opini atau kesan pribadinya.
c.Deskripsi Objektif
Deskripsi objektif adalah suatu paragraf
yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek tertentu secara apa adanya
sehingga pembaca dapat membayangkan keadaan yang sebenarnya pada objek
tersebut. Paragraf ini tidak disertai dengan opini atau kesan penulis.
B.PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah sebuah
paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan cara menjabarkan pendapat, ulasan,
bahasan, atau ide pribadi penulisnya. Tujuan dari paragraf ini adalah untuk
menyakitkan, atau mempengaruhi pembaca agar memiliki pendapat yang sama dengan
pendapat penulis.
Ciri-ciri Paragraf
Argumentasi:
1.Berisi pendapat,
pandangan, atau keyakinan penulis terhadap suatu permasalahan.
2.Memiliki data-data
faktual yang digunakan untuk meyakinkan pembaca.
3.Menjabarkan suatu
permasalahan dengan cara menganalisa dan menganalogikan.
4.Diakhiri dengan
kesimpulan berupa pendapat yang lebih luas bukan merupakan penegasan kembali
topik utama.
Jenis-jenis Paragraf
Argumentasi:
a.Paragraf Argumentasi
Sebab-Akibat
Paragraf ini diawali dengan
pendapat-pendapat yang berupa sebab-sebab dari suatu permasalahan tertentu yang
pada akhirnya diarahkan pada satu kesimpulan umum yang disebut juga dengan
akibat dari sebab-sebab tersebut.
b.Paragraf Argumentasi
Akibat-Sebab
Paragraf argumentasi ini diawali dengan
pendapat-pendapat yang berupa akibat dari suatu permasalahan tertentu dan pada
bagian akhir paragraf dijabarkan apa yang menjadi penyebab akibat-akibat
tersebut.
C.PARAGRAF NARATIF
Pengertian paragraf naratif adalah jenis
karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau pengalaman pribadi
berdasarkan urutan-urutan kejadian atau peristiwa. Paragraf naratif merupakan
paragraf yang berisi tentang pemaparan suatu kejadian yang dirangkai dalam
kesatuan waktu.
Ciri-ciri Paragraf
Naratif:
1.Ada tokoh, tempat,
waktu, dan suasana yang diceritakan
2.Mementingkan urutan
waktu maupun urutan peristiwa
3.Tidak hanya terdapat
dalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan
nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar, sejarah, riwayat
perjalanan).
Jenis-jenis Paragraf
Naratif:
a.Paragraf Naratif
Urutan Waktu
Paragraf naratif urutan waktu
menonjolkan sisi urutan waktu terjadinya peristiwa. Hal ini sering disebut
dengan istilah kronologi.
b.Paragraf Naratif
Urutan Tempat Kejadian
Paragraf naratif urutan tempat
menonjolkan tempat atau lokasi terjadinya peristiwa.
D.PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasif adalah paragraf
yang isinya berusaha untuk merebut perhatian pembaca. Paragraf ini disajikan
secara menarik, meyakinkan mereka bahwa pengalaman yang disiratkan itu
merupakan suatu hal yang amat penting. Karena itu, terkadang paragraf persuasi
sering digunakan sebagai paragraf propaganda oleh lembaga kesehatan,
pemerintah, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Paragraf
Persuasif:
1.Penulis memahami
bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.
2.Berusaha menjelaskan
dan menarik kepercayaan pembaca
3.Berusaha menciptakan
kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.Berusaha menghindari
konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya
tercapai.
5.Menunjukkan
fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil
Jenis-jenis Paragraf
Persuasif:
a.Persuasi politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik
dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan
pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa
memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji
dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
b.Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan
persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat belajar, senang membaca
dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan
persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa
dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat
dijadikan bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.
c.Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama
dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu.
Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal,
senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang
ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara
pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu
beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
d.Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi
propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada
penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca
atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye
biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar
pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan
informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan
ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi
informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah
contoh persuasi propaganda